Mon. Oct 20th, 2025

Alokasi anggaran pendidikan masih di bawah standar internasional yang disarankan. Ini berdampak pada sarana-prasarana dan pelatihan guru.

  1. Kualitas Guru Belum Merata
    Banyak sekolah, terutama di daerah terpencil, kekurangan guru berkualitas. Beberapa guru tidak memiliki kualifikasi atau pelatihan memadai.

  2. Kurikulum Usang
    Sistem pendidikan masih mengandalkan hafalan dan belum fokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalah.

  3. Ketimpangan Wilayah
    Sekolah-sekolah di kota besar cenderung lebih maju dibandingkan sekolah-sekolah di desa atau perbatasan, baik dari segi fasilitas maupun tenaga pengajar.

  4. Rendahnya Literasi Keterampilan Dasar
    Banyak lulusan sekolah yang belum memiliki keterampilan literasi, numerasi, digital, dan sosial yang cukup untuk bersaing di dunia kerja.

    baca juga: cara memulihkan pendidikan pasca perang

Tantangan Pendidikan di Kamboja

  1. Akses Pendidikan Belum Merata
    Tidak semua wilayah memiliki akses ke sekolah menengah, terutama desa-desa terpencil. Hal ini membatasi kesempatan belajar anak-anak.

  2. Infrastruktur Pendidikan Lemah
    Banyak sekolah kekurangan air bersih, listrik, toilet, dan fasilitas belajar lainnya seperti buku dan alat peraga.

  3. Kualitas Guru Rendah
    Sebagian besar guru hanya memiliki tingkat pendidikan menengah, kurang pelatihan profesional, dan menangani jumlah siswa yang terlalu banyak.

  4. Kurikulum Tidak Relevan
    Pembelajaran masih berpusat pada hafalan dan belum cukup mempersiapkan siswa untuk dunia kerja atau kehidupan nyata.

  5. Diskriminasi dalam Akses
    Anak-anak penyandang disabilitas dan anak perempuan di daerah tertentu sering menghadapi hambatan budaya, sosial, dan ekonomi untuk bersekolah.

  6. Tingkat Putus Sekolah Tinggi
    Banyak siswa harus berhenti sekolah untuk bekerja membantu keluarga, memperburuk kemiskinan antar generasi.

Upaya Perbaikan dan Harapan

  • Pemerintah Kamboja mulai menerapkan rencana pendidikan inklusif lima tahun yang mencakup pelatihan guru, pengurangan stigma, dan pengadaan teknologi bantu.

  • Reformasi pendidikan juga difokuskan pada penguatan manajemen sekolah, pelatihan guru berbasis kinerja, dan partisipasi masyarakat dalam pendidikan.


Kesimpulan:
Baik Thailand maupun Kamboja masih menghadapi tantangan besar dalam menciptakan sistem pendidikan yang merata, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan masa depan. Namun, dengan langkah-langkah reformasi yang tepat dan fokus pada peningkatan kualitas, kedua negara memiliki peluang besar untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia dan memperkecil ketimpangan sosial.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *