Kurikulum berbasis seni adalah cara belajar yang seru dan penuh warna. Di dalamnya, anak-anak diajak mengenal pelajaran lewat musik, gambar, tari, atau drama. Belajar jadi lebih menyenangkan karena anak bisa berekspresi sambil tetap memahami pelajaran dengan baik.
Dengan seni, anak jadi lebih mudah paham, lebih percaya diri, dan berani mencoba hal-hal baru. Bukan cuma pintar di atas kertas, tapi juga bisa berpikir kreatif dan kritis saat menghadapi masalah.
Baca juga: Belajar Matematika Lewat Lagu? Yuk Coba Cara Seru Ini!
Di dalam kurikulum berbasis seni, kegiatan belajar tidak selalu harus duduk dan menulis. Anak bisa menggambar sambil belajar sains, membuat boneka saat belajar bahasa, atau menari saat belajar budaya. Setiap pelajaran bisa dibuat menarik dan bikin anak semangat belajar terus.
Cara kurikulum berbasis seni membantu anak tumbuh kreatif dan kritis:
-
Anak jadi terbiasa berpikir dari berbagai sudut pandang lewat kegiatan seni seperti menggambar atau bermain peran.
-
Mereka belajar menyampaikan pendapat lewat cara yang unik dan tidak biasa.
-
Setiap karya seni yang dibuat adalah hasil imajinasi sendiri, jadi anak belajar menciptakan sesuatu dengan ide miliknya.
-
Proses membuat karya seni melatih kesabaran dan ketelitian.
-
Saat tampil atau menunjukkan karya, anak belajar percaya diri dan bisa menerima masukan dengan baik.
Kurikulum ini juga bikin anak lebih peduli sama lingkungan sekitarnya. Lewat seni, anak bisa menggambarkan apa yang dirasa dan dilihat. Mereka lebih peka terhadap perasaan sendiri dan juga teman-temannya.
Belajar dengan seni tidak hanya membuat anak pintar, tapi juga jadi pribadi yang lebih utuh: punya rasa ingin tahu, bisa bekerja sama, dan berani berpikir berbeda